Rabu, 01 Desember 2010

Sejarah, Pengertian dan Prinsip Akuntansi Syariah

A.Sejarah Lahirnya Akuntansi Syari’ah
Mengutip pandangan Vernon Kam, bahwa : dalam sejarahnya diketahui doublebook keeping munculdi Italia sejak abad ke-13. Maka dalam pernyataan Shehata adalah suatu pengkajian selintas terhadap sejarah Islam menyatakan bahwa akuntansi dalam islam bukanlah merupakan seni dan ilmu yang baru “ dapat di lihat dalam peradaban islam yang pertama sudah memiliki “Baitul Mal “ yang merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai “BendaraNegara “ serta menjamin kesejahteraan social.sejak itu masyarakat muslim telah memiliki jenis akuntansiyang disebut “Kitabat al-Amwal”(pencatatan Uang) tulisan ini telah muncullam sebelum double entry detemukan oleh Lucas Pacioli di Italia pada tahun 1949. 
Ada beberapa faktor yang menuntut lahirnya double entry pada abad ke-13. factor tersebut adalah karena penyajian pada periode sebelumnya tidakselengkap dengan yang terjadi pada masa itu. Litleton mengakui bahwa double entry muncul kepermukaan karena waktu itu dapat dipenuhi persyaratanya , yaitu: persyaratan yang berkaitan dengan masalah “materi” dan “bahasa”
Adapun factor yang menyebabkan terjadinya percepatan perkembangan akuntansi hingga sekarang di antaranya adalah:
1.adnya motivasi awal yang memaksa orang untuk mendapatkan keuntungan besar.
2.pengakuan pengusaha akan pentingnya aspek social yang berkaitan dengan persoalan maksimalisasilaba.
3.bisnis di lakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat untuk mencapai tujuan bukan akhir dari sebuah tujuan.
Pertumbuhan ekonomitidakselamanya memberikan jalan luru. Sehingga timbul adanya aggapan bahwa akuntansi sebagai ilmu pengetahuan dan praktik yang bebas darinilai (Value-free). Engan keadaan seperti ini semakin kuat masyarakat terbawah oleh arus era informasi dan globalisasi. Yang memiliki ciri utama adanya kencenderungan untuk melakukan harmonisasi sesuatu.
Kemudian sejak tahun 1980-an, mulai ada perhatian kuat dari para peneliti akuntansi dalam upaya memahami akuntansi dalam pengertian yang lebih luas. Misalnya dalam kontek social dan organisasi. Akuntansi secara tradisional telah di pahami sebagai prosedur rasional dalammenyediakan informasiyang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian. 
Dalam pengertian tersebut menunjukan bahwa akuntansi tampak seperti teknologi yang kelihatan konkrit, tangible dan bebas dari nilai massyarakat dimana dipraktekan. Tricker secara tegas menyatakan, bahwa “(bentuk) akuntansi sebetulnya tergantung pada teknologi dan moral masyarakat. Akuntansi adalah anak budaya dari masyarakat.
B.Pengertian akuntansi
Beberapa definisi akuntansi :
Littleton mendefinisikan, tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakn perhitungan periodic antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi)suatuyang merupakan inti dari teori akuntansi yang merupakan ukuran sebagai rujukan dalam mempelajariakuntansi. 
APB (Accountng principle boartd ) Statement No. 4 akuntansi adalah suatukegiatan jasa yang berfungsi memberikan informasi kuantitatif, dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk pengambilan keputusan ekonomi, dalam memilih diantara beberapa alternative.
AICPA (American Institute ofcertified public accountant) “akuntansiadalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentudan dalam ukuran moneter, transaksidan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dalam menafsirkan hasil-hasilnya.
Dalam buku A statement of Basic Accounting theory akuntansi adlah “proses mengidentifikasi mengukur, dan menyampaikan informasi dalam hal pertimbangan dalam mengambil kesimpulan para pemakai.
C.Prinsip Umum Akuntansi Syari’ah
Dalam sistem akuntansi terdapat nilai pertanggungjwaban, keadilan, dan kebenaran. Ketiganya menjadi prinsip dasar yang universal. Sedikit uraian ketiga prisip tersebut terdapat dalam Al-qur’an surat Al-Baqarah:282.
D.Prinsip pertanggung jawaban
merupakan konsep yang tidak asing lagi yang berkaitan dengan konsep amanah.
a.Prinsip keadilan
Prinsip keadilan tidak hanya merupakan nilai yang sangat penting dalam etika kehidupan sosial dan bisnis, tetapi juga merupakan nilai yang secara inheren melekat dalam fitrah manusia. Berarti manusia memiliki kapasitas dan energi untuk berbuat adil dalam setiap aspek kehidupan. 
b.Prinsip kebenaran
Prinsip kebenaran tidak bias di pisahkan dari prinsip keadilan ,karena kebenaran dapat menciptakan keadilan dalam mengakui, mengukur, dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar